Halaman

Senin, 20 Desember 2010

Islam sudah mengenal Asas "Praduga Tak Bersalah" jauh-jauh hari sebelum sistem hukum Eropa Mengenalnya



Satu lagi keagungan Islam terungkap, yang ingin ku share kepada dunia. Untuk teman2 di fak.hukum mungkin sudah pernah belajar asal muasal "asas praduga tak bersalah" alias “Presumption of Innocence”. Tapi taukah, ternyata yang katanya asas ini dikenal dalam sistem hukum Eropa abad ke-11, dan selama 200 tahun lampau hingga kini, peradilan di seluruh dunia mengadopsinya, jauh-jauh hari sudah pernah diterapkan dalam Islam sejak 1400 tahun yang lalu!!! Yups, tepatnya oleh Rasulullah SAW sendiri ketika menjadi pemimpin umat Islam dalam daulah (negara) Islam di Madinah. WOW. Subhanallah. Jadi, kata siapa Islam itu ketinggalan, kuno, atau ada yang menganggap Islam hanya ngajarin ibadah ritual saja, u r absolutely wrong guys.

Apa sih sebenarnya Praduga Tak Bersalah itu?


Haram gak pake barang-barang made in Barat?


Saya sering ditanya teman2, katanya anti-kapitalisme, anti-liberalisme, anti sekularisme, anti-demokrasi, pokoke anti paham-paham yang datang dari barat, tapi kok masih pake barang-barang elektronik, alat-alat kedokteran, dari mereka? Wah gak konsisten donk….
Untuk teman2 ku, saya akan coba jelaskan dalam tulisan ini.
Dalam Islam, ada 2 konsep terkait hal ini, yakni Hadharah dan Madaniyah.
Hadharah adalah sekumpulan paham (ide yang dianut) tentang kehidupan, sedangkan Madaniyah adalahbenda-benda yang digunakan dalam  kehidupan. Hadharah sifatnya khas dan punya pandangan hidup tertentu di baliknya. Sementara madaniyah bisa bersifat khas, bisa juga bersifat umum untuk seluruh umat manusia. Bentuk-bentuk madaniyah yang dihasilkan dari hadharah, tertentu misalnya patung, salib, dll termasuk madaniyah yang bersifat khas. Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah yang dihasilkan oleh kemajuan sains dan perkembangan teknologi/industri tergolong madaniyah yang bersifat umum, universal, dan milik seluruh umat manusia misalnya barang/benda yang ditemukan melalui pengkajian ilmu dan teknologi.


Jumat, 17 Desember 2010

Astaghfirullah, Siswi SMKN Melahirkan di Sekolah, Buah dari Sekularisme!


Syabab.Com - Kebejatan yang menimpa sebagian generasi di negeri ini benar-benar berada di ambang kehancuran. Akibat sekularisme, ide pemisahan Islam dari kehidupan, telah menyebabkan kerusakan demi kerusakkan terjadi. Baru-baru ini dunia pendidikan kembali tercoreng, seorang pelajar SMK negeri di Madiun melahirkan usai UAS.
Seperti dilansir detikcom, seorang siswi melahirkan di ruang UKS (Unit Kegiatan Sekolah) sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (16/12/2010). Siswi tersebut duduk di bangku kelas 11 jurusan administrasi perkantoran, SMKN 2 Madiun.
Bila seorang anak tersebut melahirkan sebagai hasil dari pernikahannya munkin tidak terlalu masalah. Tetapi di dalam sistem sekuler hari ini mana ada seorang pelajar sekolah diperbolehkan menikah? Memang ada upaya pernikahan dini dilarang, sementara perzinaan dibiarkan.

Salah satu tenaga Bimbingan Konseling (BK) SMKN 2 Madiun, Heni mengaku berdasarkan dugaan dokter yang menangani siswi tersebut, usia kandungan baru berusia 7 bulan.

"Usai ujian tadi kita kaget atas siswi tersebut yang melahirkan di ruang UKS. Dan dari keterangan dokter yang menangani persalinannya, usia kandungan baru 7 bulan," kata Heni saat di sekolah, Jalan MT Haryono.

Senin, 13 Desember 2010

Sejatinya Negarawan

Oleh: Annisa N.Amala

Negarawan dengan pemikirannya yang mencerdaskan dan menggerakkan adalah sosok yang dibutuhkan Indonesia dan dunia untuk keluar dari krisis multidimensi yang berkepanjangan. Mulai dari masalah nasional yang akhir-akhir ini melanda Indonesia misalnya bencana alam, korupsi, ketidakadilan hukum, kemiskinan, kericuhan pemilihan umum, dan sejuta permasalahan dalam negri lainnya, sampai masalah internasional misalnya perubahan iklim, pemanasan global, krisis Palestina, Timur Tengah dll membuat masyarakat semakin rindu dengan solusi yang menyeluruh dari sang negarawan sejati. Sayangnya, umat Muslim maupun para politisi Muslim kini semakin terjerumus pada arus sekularisasi yang memisahkan pandangan hidup Islam dari kehidupan. Akibatnya, Islam hanya ditempatkan pada tata aturan religi saja, sedangkan ranah solusi dan politik diserahkan pada aturan buatan manusia. 

Minggu, 12 Desember 2010

Kekuatan Politik Umat

Tidak dipungkiri bahwa perpolitikan dunia Islam berada pada tingkat inferior dalam kancah politik internasional. Penyebabnya dapat ditinjau dari segi internal maupun eksternal dunia Islam. Aspek internal dapat dilihat dari realitas kaum Muslim yang anti politik, karena politik identik dengan haus kekuasaan, rakus jabatan, dan serakah kekayaan. Kenyataan ini dianggap jauh dari ajaran Islam yang mulia, sederhana, low profile, dan cinta damai. Akibatnya jalur politik selalu diremehkan. Padahal politik cara Islam merupakan hal pengaturan urusan umat, yang dalam sebuah hadits disebutkan sebagai aktivitas para Nabi dan khalifah terdahulu. Artinya jika mengikuti cara Islam, politik seharusnya menjadi amal yang mulia. Termasuk mengatur urusan umat dengan tata cara Islam merupakan aktivitas politik,

Yang Muda, Yang Syahid dalam cinta-Nya

by: Annisa Nur Amala

Happy sweet seventeen…ucapan-ucapan ini yang sering dilontarkan remaja muda sekarang ketika menginjak usia ke-17. Sekarang, coba kita ber-nostalgila kembali ke jaman SMA, tepatnya ketika ultah ke-17. Yang masih terngiang-ngiang dalam pikiranku saat itu ialah ucapan seorang sahabat. Secara tersirat ia mengajakku tuk merenung…
“Tau gak di usia 17 tahun, Muhammad Al-Fatih sudah menjadi panglima perang…” katanya. Tapi dasar anak ramaja jaman dulu, boro-boro tau Muhammad Al-Fatih, udah gak –in. Jaman itu kite-kite lagi tersihir sama penyihir macam Harry Potter. Tiap hari di sekolah ngomongin HP mulu, mulai dari koleksi tabloidnya, bukunya, pelemnya, sampai pernak-pernik lain yang gak penting. Nah biar kamu-kamu gak gapse (gagap sejarah) n gapis (gagap Islam). Musti n kudu baca nih tulisan…
Kalau sekarang sering banget orang-orang nasionalis di luar sana gembar gembor  berwacana bahwa pemuda adalah tonggak generasi penerus yang unggul, maka dari itu bangkitlah wahai pemuda. Nyatanya tetep wae pemuda-pemuda Indonesia sekarang masih gulap gempita dengan dunianya yang serba hedonis, individualis, materialis n isme-isme lainnya. So, what’s wrong with it? Ternyata jiwa nasionalis hanya digeluti sebagian kecil pemuda, itupun baru muncul sekali dalam setahun tepatnya tanggal 17 bulan agustus. Means…ikatan nasionalis ini nilainya lemah banget sis, bro. Lagipula paham ini gak berasal dari Islam, tapi dihembuskan oleh penjajah kita. Paham ini juga yang sebenernya ngebuat Husni Mubarak gak ngebukain perbatasan Mesir buat menampung pengungsi Gaza tempo hari lalu n sudah ngebuat raja Arab Saudi gak menyiarkan berita-berita Gaza di saluran TV pemerintahan.


Time to Revolt

by:Annisa Nur Amala

 Sosok pemuda dan mahasiswa adalah agen terdepan dalam perubahan masyarakat. Ukiran sejarah telah mencatat peranan pemuda dan  mahasiswa yang begitu penting dalam melakukan perjuangan menuju kemerdekaan maupun mengawal kemerdekaan, ini menunjukkan bahwa jiwa membara Mahasiswa dalam berjuang tidak akan pernah surut.

Salah satu gerakan yang paling ditakuti  di dunia ini adalah sebuah ‘Force Movement’ (Gerakan Pendesak) yaitu gerakan yang lahir dari kesadaran mahasiswa. Lihatlah sejarah revolusi di dunia ini, peranan mahasiswa begitu penting, mereka tidak pernah lepas menjadi bagian di dalam revolusi-revolusi penting di seluruh dunia.

Revolusi China tahun 1911. Sun Yat Sen yang mengetuai gerakan revolusi di China dalam usaha menggulingkan Maharaja China. Pada awalnya, pergerakan revolusi hanya bertumpu di kalangan secret society saja, tetapi ia kemudian menyadari bahwa revolusi tidak mungkin berjaya kecuali mendapat sokongan dari mahasiswa. Ternyata, sangkaannya benar, akhirnya lahirlah sebuah Revolusi China.
Begitu juga dengan sejarah kejatuhan rezim Soeharto di Indonesia. Rakyat Indonesia benar-benar tersiksa saat itu, kenaikan harga minyak, air, dan listrik serta krisis ekonomi yang berlaku ketika itu. demonstrasi digulirkan oleh mahasiswa di setiap universitas di seluruh Indonesia menolak kepimpinan Soeharto. Ketika itu, mahasiswa menyerbu masuk beramai-ramai ke dalam parlemen dan mendesak agar Suharto mengundurkan diri dari jabatannya setelah 32 tahun lamanya.

Namun, apakah kita mau bangkit sebagaimana revolusi yang dilakukan di China yang menghasilkan berbagai kerusuhan yang mengorbankan harta dan nyawa?

Apakah kita mau bangkit seperti Revolusi Bolshevik yang dilakukan di Rusia tahun 1917 yang telah meneteskan darah-darah yang tidak bersalah yang hanya menghasilkan Perang Sivil Rusia selama 5 tahun yang telah memakan 13 juta korban? Apa hasilnya? sebuah Negara komunis yang akhirnya tumbang dalam tempo masa kekuasaan yang tidak melebihi 100 tahun?

Apakah kita mau bangkit sebagaimana Revolusi Perancis tahun 1789 di mana 40,000 nyawa melayang untuk membayar harga revolusi ini? Apa hasilnya? Negara demokrasi sekularisme yang mengesampingkan peran Tuhan dalam kehidupan?rakyat yang akhirnya tidak percaya Tuhan yang mengatur kehidupan politik, ekonomi, undang-undang, dan hanya mengenal Tuhan dalam rumah ibadah?

Apakah kita juga mau reformasi sepertimana yang berlaku di Indonesia setelah Suharto jatuh?Apa hasilnya? Indonesia kini telah menjadi negara demokrasi paling bebas di dunia bahkan, penyanyi dangdut sekalipun bisa menjadi wakil rakyat!