Halaman

Selasa, 29 November 2011

Eropa Spring

Gerakan massa besar-besaran di Mesir, Tunisia, Libya, Suriah, Yaman, dan negri2 lainnya di Timur Tengah sana sering disebut sebagai Arab Spring. Itulah gerakan massa yang menginginkan perubahan atau revolusi. Trend perubahan ini mulai menjalar juga ke AS dan Eropa. Di AS ada gerakan occupy wall street yang akhirnya menyebar ke negara-negara Eropa bahkan Asia. Berawal dari kenyataan pahit kesenjangan si kaya dan si miskin, gerakan semacam ini bergerak demi perubahan nasib. Ekstrimnya, 1% orang kaya dunia menguasai ekonomi global, 99% lainnya atau yang menamakan diri “we are the 99%” jadi korban keganasan kapitalis. 



Dampak kapitalisme memang keterlaluan,  di Indonesia saja, baru-baru ini majalah Forbes mengeluarkan data ter-update ihwal 40 orang terkaya di Indonesia dengan asset ratusan juta bahkan miliaran dolar AS, di sisi lainnya ternyata para buruh di Batam “rela” berbentrokan dengan aparat demi memperjuangkan kenaikan gaji sebesar kurang lebih lima ratus ribu saja. Bayangkan!
Kasta ekonomi akibat kapitalisme ini terkuak sudah bobroknya, masyarakat pun mulai sadar dan timbul gerakan2 seperti occupy wall street ini. Sampai kapan kapitalisme akan bertahan? Yang jelas tidak lama lagi. Alasannya, masyarakat sudah muak. Selain itu ternyata bangunan perekonomian Eropa dibangun berkat ngutang dari luar negri. Bahkan rasio utang di Yunani dan Italia terhadap pendapatan negaranya sudah melebihi 150%, sampai-sampai memaksa perdana menteri Yunani dan Italia mundur dari jabatan. So, tinggal tunggu waktu….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar